Minggu, 22 Agustus 2010

Ketika Hidup Menjadi Pilihan

Sudah sejak lama dari dimulainya jejak kehidupanku. Aku mengalami banyak rintang nafsu dan hati. Bergejolak dan tak terhenti.

Kala aku kembali kepada kesendirianku, termenung aku bfikir tentang kehidupan semu. Terlalu banyak n0da yang ku torehkan selama ni. Terjepit aku antara pilihan keluarga dengan kesucian iman. Entah ku bimbang di sampingku berdamping sesosok kesetiaan. Tapi masih kah seorang diriku pantas mendapatkan hal itu?

Oh tidak Tuhan begitu sabar dan mencintaiku. Belaian lembutnya selalu menemani jejak langkahku, di masa-masa kenistaan adalah pilihanku tiada serta merta Tuhan menghukumku. KasihNya yang begitu besar mengalih pandangku tentang hakikat dunia. Mengajarku tentang kesetian,ketulusan,dan murninya arti pengorbanan.

Entah tak mudah memang untuk berubah tapi ku yakin pada-Nya. Ku gantungkan hidup pada-Nya. Semoga keputusan hijrah dan beriman seutuhnya menjadikan senyum pada-Nya kala memandangku saat ini. Walau getir yang begitu ku rasa tapi semua adalah perwujudan cinta yang akan di genapkan dengan satu kata "SURGA".

Oleh : Rarasati

2 komentar:

  1. hidup memang pilihan dan kita adalah orang yang memilih untuk hidup pada kehidupan tersebut yang telah dipilihkan maupun disiapkan oleh Ilahi.
    Ikhlas dan tawakal adalah langkah awal kita menuju kegenapan cinta yang kamu sebut dengan 1 kata itu,, ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Cy maaf baru balas, iya semua butuh usaha untuk mendapatkannya =) keep smile

      Hapus