Senin, 27 Juni 2011

Kasih Yang Memberi

Sebuah pesan kristiniani yang tak ku lepaskan adalah "KASIH". Dan kasih itulah yang telah membawaku ke dalam banyak peran kehidupan. Menguatkan ketika dalam kesedihan.

Banyak orang berbicara kasih, banyak orang berbicara sayang dan berjuta yang berucap cin-ta. Tapi sesungguhnya kasih yang sempurna ialah memberi. Memberi yang terbaik, sebagaimana Allah memberi tanpa memandang kafir, kufur, taat bahkan murtad. Allah memberikan kasih itu bahkan sampai pada tahap sel-sel micro.

Ketika seorang mengobral kata kata hingga prosa tentang kasih. Namun, ia sendiri meminta atau memaksa. Katakanlah itulah pamrih bukan kasih nyata.

Seseorang akan mengasihimu selayaknya kasih yang kau beri. Kasih itu bagaikan mata air yang menyejukan terus dan terus keluar meski beribu mahluk meminum airnya tanpa balas apa-apa. Jangan kecewa ketika kasihmu tak terbalas karena bukan itu harapan terbesar dari kasih yang kau beri. Melaikan kasih Allah padamu. Sebagaimana hujan kembali memberi kesegaran tanah dan memulihkan mata air.

"kasih itu mata air yang tak pernah habis untuk memberi yang terbaik"

Rabu, 08 Juni 2011

LOOK



:) menatap indahnya dunia adalah rizky yang tiada terkira. Tidak setiap mahluk dapat merasakannya untuk waktu yang cukup lama.

Menajalani sebuah opera artinya melakoni sebuah karakter. Kamu, aku dan kita semua memiliki peranan yang berbeda dalam kehidupan.

Kaya miskin, sehat sakit etc

Mungkin jika terlalu banyak melihat layar kaca akan terpancar berjuta kemewahan yang sebenarnya kamuflase dari sisi keberadaan yang sesungguhnya. Karena pada sejatinya rasa sakit dan kecewa lebih memenuhi kehidupan dibandingkan kemegahan harta dan kelapangan kesempatan.

Seperti sebuah piramid semakin tinggi strata semakin kecil jumlahnya.

Teman meskin demikian bukankah kita pun sama-sama berhak untuk "Bahagia"?

Ya kita semua berhak merasakannya. Jangan salah harta itu hanya sepersekian dari senyuman.

Nafsu tidak akan mengantarkanmu pada kedamaian tapi berusaha membagikan kebahagiaan itu sendiri adalah pelipat gandaaan intepretasi "kebahagiaan".

Teman-teman kita adalah saudara-saudari kita. Antara ia dan kita adalah satu tubuh jika satu sakit semua sakit, jika satu bahagia maka sepatutnya kitapun berbahagia.

Rasa iri dan cemburu tempatnya di kuburan sobat. Sedang cinta dan kasih haruslah dihamparkan seluas tanganmu sanggup menggenggam kekerabatan.