Kamis, 09 Desember 2010

Hakikat wanita sebagai pelayan


Bism Allah ar-Rahman ar-Rahim.
Ini adalah sebuah catatan miringku tentang hakikat seorang wanita. Catatan yang bisa di bilang terlalu pesimis. Tapi ini adalah hasil pemikiran yang saya cuba sajikan dengan bahasa yang masih santun.
Entah berapa abad yang lampau manusia pertama diciptakan "ADAM AS" kemudian atas kehendak Allah diciptakan pula "HAWA" (diciptakan dari tulang rusuk yangg bengkok) sebagai pendamping dan pelayan Adam. Disinilah mulai tergores sejarah wanita. Seperti yang kita ketahui bersama wanita diciptakan lebih lemah daripada pria. Di dalam hukum alam "siapa yg kuat dia yg menang" tak mengherankan jika sudah banyak catatan sejarah tentang penjajahan terhadap putri-putri hawa oleh putra-putra adam. Walau nabi Adam AS tidak melakukan hal ini terhadap Siti Hawa.
Di dalam hukum islam bahkan sebelum islam poligini sudah dikenal, bahkan sebelum islam poligini tak mengenal batas. Masyarakat pra-islam(khususnya di Indonesia) banyak menganggap wanita hanya 3 hal "Dapur, Sumur, dan Kasur" tak mengherankan jika wanita semakin lemah p0sisinya. Sebuah riwayat mengatakan rosullah pernah berkata "jika boleh aku menyuruh manusia bersujud kepada manusia, aku akan menyuruh istri bersujud kepada suaminya." ya kurang lebih begitulah bunyinya. Sekarang semakin paham kan mengapa saya katakan wanita itu pelayan? Hehe pasti udah banyak yang mw bantah "perempuan/istri ialah pendamping suaminya." ah bosen mendapati sanggahan begitu. Kenapa? Hm ya tentu saja karena tetap laki-lakilah yang menjadi pemimpin. Mana boleh wanita jadi pemimpin pria(dalam beberapa hal)? Disadari memang wanita tidak/kurang sanggup memimpin dibeberapa hal TETAPI ITU PUN KERANA PRIA TELAH DI LEBIHKAN oleh Allah. Kendati demikian Allah meminta putri-putri hawa ini untuk tidak "iri". Sebagaimana tanaman tidak iri kepada manusia yang dapat bergerak bebas kerana ini merupakan sunatullah.
Well balik lagi ke pernikahan/walimah. Laki-laki bebas menikah tanpa ijin dari walinya tetapi wanita WAJIB meminta ijin walinya disebabkan kerana wanita itu merupakan "peliharaan" walinya. He he kasar ya menggunakan kata peliharaan? Sabar-sabar, wanita itukan dapat nafkah dr walinya dari kaum adam ya kan? Dan tak jarang wanita yang dilarang bekerja pokoknya area tahanannya ya rumah t0k. Nah lo apa bedanya ama kucing peliharaanku yang ga boleh keluar rumah? Yang penting kucingku tak mandiin tak kasih makan tak bawa ke dokter kalo sakit. Sama toh?? Malah masih enakan kucing tinggal melungker turu sak geleme (dalam istilah jawanya artinya tidur-tiduran semaunya). Wanita terutama seorang istri di tuntut untuk sanggup menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk tuannya(suami/walinya). Seakan ini adalah mutlak urusan wanita [gak tauk apa si ngurusin rumah tuh lebih cape daripada kerja diluar!] pokoke pak bos cuma tauk beres, apa lagi m0del pria yg "sok".
Wanita oh wanita daya pikatmu memang menggoda tapi takdirmu tak lebih dari hamba sahaya. Kalian sendiri pun tahu bukan kah laki-laki berhak untuk memiliki sampai 4 isteri? Kalo di pikir-pikir ya maruk amat gt loh secara satu ajah gak abis-abis(eits tp saya tak brani menjudge). Hehehe kerana hal tersebutpun terjadi kerana sunatullah atas k0ndisi fisik wanita yang tak elok apa bila poliandri. Budak-budak wanita pun boleh disetubuhi tuannya. Sedang budak-budak pria tak boleh walau hanya disentuh afwan "penisnya" dg dalih menjaga kehormatan wanita.
Oh ya aku juga membahayangkan bagaimana jika priapun berwajib gunakan hijab? :LOL: afwan tapi ayolah jujur tak hanya wanita yang menarik dalam kaca pandang kaum adam. Kaum adampun dapat terlihat elok dari kaca pandang kami wanita. Mau bukti cuba give a questi0n to many girls who like watch k0rea or japan film. Tanya pada mereka punya aktor favorit tidak! Hehe saya yakin banyak yang tergila-gila bahkan berhayal menjadi pasangan aktor yang ketampanannya semu tersebut. So, kenapa hanya perempuan yang wajib pakai hijab? Kalau pria memiliki aurat dr pusar sampai lutut ok wajar soal'n diantara itu ada sensor hehe. Lalu kenapa aurat wanita tidak sekadar tulang belikat hingga lutut sahaja?? Toh bentuk kepala dan kaki baik wanita maupun pria juga sama?
Ehm ada lagi nieh urusan ranjang. Saat suami ingin wanitanya segera melayaninya. Wanita itu wajib kudu musti harus manut njeh2 alias nurut gak peduli perasaan tuh wanita(kcuali karena uzur syar'i). Kalo gak weleh para malaikat mengutuk hingga terbit fajar. Kadang kan kita juga lagi datang malasnya kadang juga lagi cape, tapi gara-gara cape juga jadi malas, he... sama ajah toh intinya malas. Tapi sebaliknya b0r0-boro, ya sesuka lakinyalah mana ada pria gara-gara menolak urusan ranjang dilaknat malaikat? Kalau istri salah boleh pisah rajangnya bahkan sampai dipukul. Tapi kalo suami salah? Mana boleh misahin ranjangnya w0ng kalo misahin kita kena laknat?
Well tp gimanapun beratnya kitapun di permudah masuk surga asal kita patuh terhadap sunatullah. Karena Allah Maha Bijak. Seperti di permudahnya orang2 miskin(kan menderita juga tuh) msk surga.
Wallahu alam.

by Rarasati on Friday, September 24, 2010 at 1:13pm