Selasa, 13 September 2016

Mengejar Cita yang Tertunda

Dibeberapa kesempatan terkadang saya bercerita bahwa saya harus mengulang kuliah. Pahit untuk saya katakan hal ini. Ketika teman-teman telah mulai masuk ke jenjang S2 saya baru mengulang dari dasar.


Kecewa rasanya gagal lulus bersama teman seperjuangan apalagi tidak dapat mengawali kuliah dan lulus dari tempat yang sama. Ini adalah rekor pertamaku pindah tempat study karena sebelumnya aku selalu masuk dan lulus dari tempat yang sama tanpa pernah pindah.


Kampus baruku tidak di Ibu Kota tetapi di daerah, tidak Grade A tapi baru masuk B. Ada rasa kecewa sebelumnya, tetapi mengambil hikmah perpindahanku ke daerah jauh lebih besar dibanding apa-apa yang kutinggalkan. Kampus baruku sering dipandang sebelah mata beberapa masyarakat dibanding kampus tetangga tapi disinilah Allah membuat peluangku untuk kuliah kembali. Maka kujalani hari pertama masa orientasi itu dengan semangat baru.


Ketika hari-hari kuliah dimulai semua kekecewaanku Allah ganti dengan takjub, banyak materi yang dulu tak ku pahami di kampus lama justru menjadi jelas oleh penjelasan-penjelasan dosen dikampus ini. ternyata banyak dosen menurut saya pribadi lebih kompeten mentransfer ilmu. Sehingga dengan ini aku pun semakin bersemangat ditambah berita dari kawan di kampus lama bahwa grade kampus lama pun turun ke B, Masya Allah terpujilah segala perencanaan Allah.


Secara SPP kampus baruku sangat manusiawi yang nyaris aku tak percaya untuk sekelas fakultasku yang rata-rata diluar sana diatas 5jt/semester ternyata hanya 1,65/semester dikampusku sekarang WOW.


Kuliah kamipun asyik sebab jumlah mahasiswa perkelas hanya bekisar 20 mahasiswa sehingga antar kami cukup saling mengenal. Dosen-dosennya pun cukup gaul tanpa mengurangi wibawa dan kemampuan mengajar mereka. Alhamdulillah meski fakultas kami PSIKOLOGI adalah bagian dari ilmu dunia perhatian kampus kami tentang ilmu agamapun juga tinggi terbukti dengan adanya mentoring yang materinya tersusun baik dari fakultas tanpa membedakan dari firqoh mana mahasiswanya, belajar saling mendengar dan memahami membantu kami untuk saling toleran.


Penasaran dengan kampusku sekarang?



"Seseorang tidak berbahagia atas pilihannya, Seseorang berbahagia diatas penerimaan atas pilihan Rabb-nya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar